Welcome !!!
kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang struktur hak keputusan (Archetype), dan merangkum keenam archetype yang dikembangkan oleh Weill dan Ross (2004).
ARCHETYPE adalah
istilah yang dipopulerkan oleh Weill dan Ross (2004). Archetype merupakan bentuk struktur hak keputusan TI yang
menunjukan piahk-pihak yang memilki hak keputusan yang di dalamnya keputusan TI
berada. Weill dan Ross membuat istilah struktur hak keputusan sebagai Archetype yang merujuk pada moda
mekanisme politis proses pembuatan keputusan dalam organisasi.
Konsep moda keputusan atas TI sebenaranya telah dibahas sebelumnya
dalam suatu studi empirik (Sambamurthy & Zmud, 1993). Studi tersebut
mengajukan sebuah konsep moda tata kelola TI sentralisasi, desentralisasi dan
federal. Sealin itu, Sambamurthy dan Zmud juga menjelaskan konsep kontingensi
moda tatakelola TI yang menunjukan kombinasi antarmoda tatakelola dengan factor-faktor
kontingensi yang mempengaruhi kesuksesan system tatakelola TI tersebut.
Weill dan Ross (2004) kemudian mengembangkan klasifikasi sentralisasi
atau desentralisasi menjadi enam Archetype
tatakelola TI, yaitu: business
monarchy, IT monarchy, feudal, federal, duopoly, dan anarchy. Melalui Archetype, organisasi dapat lebih baik dalam membangun kesepakatan
antara manajemen puncak, lini bisnis dan manajer TI yang terlibat dalam
aktivitas kunci TI dan pembuatan keputusan.
1. Business Monarchy
Business Monarchy menjelaskan hak keputusan TI berada pada
grup eksekutif bisnis, termasuk eksekutif bisnis senior (CIO) tetapi tidak
termasuk eksekutif TI. Archetype ini mengarahkan
sistem tatakelola tersentralistis. Sistem ini banyak diadopsi oleh organisasi bersekala
besar dengan sistem organisasi yang komplek agar sentralisasi keputusan TI dan
bisnis dapat diselaraskan.
2. IT Monarchy
IT Monarchy menjelaskan hak keputusan TI berada pada
individu dan grup eksekutif TI di departemen TI. Archetype ini mengarahkan sistem tatakelola TI tersentralisasi di
bawah kendali departemn TI. Kondisi mengindikasi adanya hambatan
penyelarasan strategi bisnis dan TI
karena departemen TI hanya memahami konteks TI tanpa memahami proses inti
bisnis secara luas.
3. Feudal
Feudal menjelaskan hak keputusan TI berada pada para
eksekutif di unit bisnis. Archetype ini
mengarahkan sistem tatakelola TI terdesentralisasi. Sistem ini banyak
diadaptasi oleh organisasi yang melakukan diversifikasi horizontal dan tipe
organisasi organic yang sangat fleksibel terhadap perubahan pasar. Kelemahan sistem
ini adalah tidak adanya integrasi antara strategi bisnis di level korporat dengan strategi TI.
4. Federal
Federal menjelaskan hak keputusan TI berada pada monarki
bisnis dan eksekutif TI. Archetype ini
mengarahkan sistem tata kelola TI gabungan untuk menyelaraskan berbagai rencana
dan strategi bisnis dan strategi TI. Keunggulan sistem ini adalah mampu mengakomodasi
seluruh ide dan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholder). Namun hal tersebut berdampak pada ketidakefisienan proses
pembuatan keputusan karena kefektifan keputusan tergantung pada mayoritas suara
dan kekuatan negosiasi antar pihak.
5. IT Duopoly
IT duopoly menjelaskan hak keputusan TI berada pada
eksekutif TI dan para pemimpin unit bisnis. Archetype
ini mengarahkan sistem tatakelola TI gabungan. Sistem ini mengindikasikan
adanya prose koordinasi dan negosiasi antar unit bisnis dan departemen TI. Delegasi
keputusan juga diberikan oleh dewan direksi kepada unit bisnis dan departemen
TI untuk merancang dan mengimplementasikan sistem tatakelola TI.
6. Anarchy
Anarchy menjelaskan hak keputusan TI berada pada individu
atau grup pengguna. Archetype ini
tidak mengindikasikan adanya sistem tatakelola TI formal. Sistem ini mungkin
sesuai untuk UMKM yang penggunanya sekaligus berperan sebagai pengambil
keputusan atas TI.